Demontrasi Tolak
Dualisme DPR RI

Suasana Demonstrasi di depan Gedung DPRD Jateng
Semarang–
Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat
Walisongo, melakukan demontrasi tolak dualisme di DPR RI. Aksi turun jalan di mulai dari Jalan Pemuda
menuju depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah diwarnai aksi damai, Kamis, (06/11).
Dalam orasinya
Zainal Abidin selaku koordinator lapangan menjelaskan bahwa tuntutan dari
aksinya tersebut yang pertama adalah agar DPRD Jateng tidak terjadi dualisme
seperti apa yang terjadi di Senayan, dan tuntutan yang kedua agar masing-masing
kubu di DPRD Jateng menyatukan visi Jateng Berdikari.
“Kami ingin DPRD
jateng tidak terpecah dan segera menyatukan visi untuk membangun rakyat.”
Tegasnya
Setelah pelantikan
presiden lalu (28 Oktokber 2014- Red) belum ada kebijakan-kebijakan yang
diambil, mereka hanya mementingkan kekuasaan politik dari pada kepentingan
rakyat, hal ini diungkapkan oleh Sabiq salah satu orator dalam aksi tersebut.
“kebijakan-kebijakan
pro-rakyat harus segera diambil, karena permasalahan-permaslahan yang ada
segera ditangani dan strategi-strategi kedepan sangat diperlukan seperti akan
diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN.” Ungkap Sabiq saat berorasi.
Aksi dilaksanakan
dengan damai yang salah satu tuntutan agar ada perwakilan dari masing-masing
koalisi untuk menemui mereka dan menandatangani “nota kesepahaman atau
persetujuan” tidak akan terpecahnya DPRD di Jateng.Tuntutan mereka didengar
dengan hadirnyaperwakilan dari PDIP, Messy. Dan Sriyanto Saputro, dari
Gerindra.
Dalam argumennya
Sriyanto Saputro dan Messy menjelaskan akan siap mengondisikan DPRD Jateng agar
satu visi dan misi yaitu Jateng Berdikari dan tidak akan terjadi dualisme dalam
dewan.
“Beri kami 1-2 hari
untuk menyelesaikan permasalahan ini, mudah-mudahan segera terselesaikan dan
kami bisa bekerja pro-rakyat, kami juga mengapresiasi kalian.” Ungkap Sriyanto
Saputro.







0 komentar:
Posting Komentar