Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf
Dosen Pengampu : Dr. H. MohIn’amuzahidin, M.Ag
Disusun Oleh :
1. Imam Muslim (134111028)
2. Ely Sedyaningrum (134111045)
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SEMARANG
2013
SYUKUR
I. PENDAHULUAN
Nikmat Allah SWT adalah hal yang penting dalam kelangsungan kehidupan manusia, tanpa nikmat-Nya kita tidak akan mungkin menjalani kehidupan dengan normal. Dengan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT berupa kesehatan, rezeki, kebahagiaan dan nikmat yang lainnya. Bahwa manusia diciptakan dengan bentuk mahluk hidup yang paling sempurna diantara mahluk hidup yang lain. Dengan adanya nikmat yang diberikan Allah, secara tidak langsung umat manusia harus mampu belajar untuk berterimakasih dengan apa yang sudah mereka dapatkanya itu dengan cara bersyukur kepada Allah SWT.
Syukur adalah perilaku terpuji yang harus ditanamkan dalam hati yang terdalam pada diri umat manusia, dengan adanya rasa syukur yang tertanam tersebut akan mampu memberikan dampak positif bagi kelangsungan hidup manusia. Akan tetapi dalam kehidupan manusia juga sering kita menemukan masyarakat atau orang yang masih kurang bersyukur atau kufur nikmat dalam kehidupannya, padahal sebenarnya dia sudah mendapatkan nikmat yang tidak diaketahui.Olehkarenaitu, mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah adalah hal yang terpuji dan mulia dihadapan Allah SWT.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian syukur?
2. Apa dasar hukum syukur?
3. Apa macam – macamsyukur?
4. Apa hikmahdarisyukur?
III. TUJUAN MAKALAH
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian syukur
2. Dasar hokum syukur
3. Macam – macamsyukur
4. Hikmah syukur
5. Cara menumbuhkan rasa syukur dalam hati
IV. PEMBAHASAN
1. Pengertian syukur
Kata Syukur( الشكور) secara bahasa adalah pujian atas kebaikan, ucapan terima kasih atau menampakkan nikmat Allah, mencakup syukur dengan hati, syukur dengan lisan dan syukur dengan perbuatan.
Syukur secara istilah adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan penerimaan terhadap suatu anugerah dalam bentuk pemanfaatan dan penggunaan sesuai dengan kehendak Allah.
Sedangkan syukur menurut para ulama adalah kesinambungan hati untuk mencintai sang pemberi nikmat, kesinambungan anggota badan untuk menaati-Nya, dan kesinambungan lisan unuk mengingat dan memuji-Nya.
Menurut Ibnu Ujaibah bahwa syukur adalah kebahagiaan hati atas nikmat yang diperoleh, dibarengi dengan pengarahan seluruh anggota tubuh supaya taat kepada Sang Pemberi nikmat dan pengakuan atau bersyukur atas segala nikmat yang di anugerahkan oleh Allah SWT dengan rendah hati.Menurut pendapat Sayyid bahwa syukur adalah mempergunakan seluruh nikmat yang telah diberikan Allah, baik berupa pendengaran, penglihatan dan lainnya sesuai dengan tujuan penciptaannya.
Pendapat lain datang dari Ibnu Alan ash – Shidiqi, bahwa syukur adalah pengakuan terhadap nikmat dan suka membantu. Barangsiapa yang berbuat bersyukur, dia disebut syakur (orang yang banyak beryukur).
Hakikat syukur menurut ahli tahqiq adalah mengakui nikmat yang diberikan oleh Allah secara tawadhu’, atas dasar ini Allah SWT mensifati diri-nya dengan “Asy Syakur”, yang bermakna : Bahwa Allah memberi pahala kepada hamba-Nya yang selalu bersyukur, lalu pahala dari syukur itu disebut dengan “Syakur”. Bisa juga dikatakan, bahwa hakikat dari pada syukur itu adalah memuji kepada orang yang berbuat baik dan selalu bersyukur kepada Allah SWT.
Sesungguhnya seorang yang bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya, ia akan selalu berada dalam ketenangan jiwa dan selalu memiliki sifat Al Ghibthah(ingin kaya dengan tidak iri terhadap nikmat yang dimiliki orang lain).
2. Dasarhukumsyukur
1. Al Qur’an
Dalam ayat – ayat al Qur’an sudah dijelaskan tentang hakikat, keutamaan dan kebaikan bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia.
a. QS. AzZumar: 7
bÎ)(#rãàÿõ3s? cÎ*sù©!$#;ÓÍ_xîöNä3Ztã(Ÿwur4ÓyÌötƒÍnÏŠ$t7ÏèÏ9tøÿä3ø9$#(bÎ)ur(#rãä3ô±n@çm|ÊötƒöNä3s9
“Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (imanmu) dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu “
b. QS. Ibrahim: 7 dan 34
øŒÎ)uršc©Œr's?öNä3š/u‘ûÈõs9óOè?öx6x©öNä3¯Ry‰ƒÎ—V{(ûÈõs9ur÷LänöxÿŸ2¨bÎ)’Î1#x‹tãÓ‰ƒÏ‰t±s9
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS. Ibrahim: 7)
Nä39s?#uäur`ÏiBÈe@à2$tBçnqßJçGø9r'y™4bÎ)ur(#r‘‰ãès?|MyJ÷èÏR«!$#Ÿw!$ydqÝÁøtéB3žcÎ)z
`»|¡SM}$#×Pqè=sàs9Ö‘$¤ÿŸ2
“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu selesaimenghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”. (QS. Ibrahim : 34)
c. QS. Al Baqarah : 152
þ’ÎTrãä.øŒ$$sùöNä.öä.øŒr&(#rãà6ô©$#ur’Í<ŸwurÈbrãàÿõ3s?
“Maka Ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”.
2. Hadis
Seorang mukmin juga harus bersyukur apabila Allah SWT menjadikannya sebagai perantara nikmat-Nya, Rasulullah SAW Bersabda:
لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النّا سَ
“Tidaklah bersyukur kepada Allah, orang yang tidak berterimakasih kepada manusia”. (HR. Abu Daud)
التَحَدُّ ثُ بِنِعمَةِ اللَّهِ شُكْرُ
" Membicarakan nikmat Allah adalahtermasuk syukur”.
3. Macam – macam syukur
1. Syukur Al-Lisan
Syukur ini dilakukan dengan cara menyebut-nyebut nikmat yang telah diperoleh disamping mengucapkan pujian serta kesyukuran terhadap nikmat tyang telah diberikan Allah SWT. Hal ini telah digambarkan oleh Allah SWT dengan firmanNya dalam surah ad-Duha, ayat 11.
$¨Br&urÏpyJ÷èÏZÎ/y7În/u‘ô^Ïd‰yÛsù
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah kamu menyebut – nyebutnya”
2. Syukur Perbuatan
Syukur yang dimaksudkan disini adalah syukur dengan anggota yang zahir, yaitu apa saja bentuk amalan kebajikan yang melibatkan anggota zahir hendaklah dilaksanakan sebagai tanda kita telah bersyukur kepada Allah SWT. Seperti yang terdapat dalam surah al-Saba’, ayat 13.
4(#þqè=yJôã$#tA#uäyŠãr#yŠ#[õ3ä©4×@‹Î=s%urô`ÏiBy“ÏŠ$t6Ïãâ‘qä3¤±9$#
“Beramallah wahai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih”.
Rasulullah SAW telah menjelaskan hal itu secara praktis ketika beliau melakukan sholat malam. Diriwayatkan dari Aisyah r.a, dia berkata , “Nabi SAW melakukan sholat malam sampai telapak kaki beliau pecah – pecah, lalu aku bertanya kepada beliau, kenapa engkau berbuat begini, wahai Rasulullah, padahal engkau telah diampuni dosa – dosamu dimasa lalu dan dimasa akan datang?, Beliau menjawab, “Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang sangat bersyukur?”. (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)
3. Syukur hati
Syukur hatiadalah meyakini dan mengakui bahwa hanya Allah SWT yang berkuasa memberikan nikmat dan tidak ada yang lain selainNya. Setiap nikmat yang kita peroleh hendaklah diyakini bahwa nikmat itu hanya datang dari Allah SWT, keyakinan tersebut berdasarkan kepada firman Allah SWT yang terdapat dalam surah al-Nahl, ayat 53.
$tBurNä3Î/`ÏiB7pyJ÷èÏoRz`ÏJsù«!$#(¢OèO#sŒÎ)ãNä3¡¡tB•Ž‘Ø9$#Ïmø‹s9Î*sùtbrãt«øgrB
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, Maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, Maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan”
Dengan kombinasi 3 gabungan syukur (syukur al-lisan, perbuatan dan hati) ini akan membolehkan seorang yang salih untuk mencapai martabat keridhaan Allah SWT baik zahir dan batin.
Dari sini, seorang mukmin melihat bahwa diantara nikmat Allah kepadanya adalah bahwa Allah SWT memberikan nikmat dan taufik kepada manusia, agar mereka bersyukur dan memuji-Nya, sebagaimana dikatakan oleh Daud a.s, “Ya Tuhan bagaimana aku bersyukur kepada-Mu, sedangkan rasa syukurku merupakan nikmatdari-Mu kepadaku yang patut aku syukuri? “Tuhan menjawab, “Sekarang engkau telah bersyukur kepadaku wahai daud”.
4. Hikmah syukur
Adapun hikmah syukur adalah:
1. Pahala dari Allah.
Jelas, bersyukur adalah perintah Allah, kita akan mendapatkan pahala jika kita mampu bersyukur dengan ikhlas.
2. Firman Allah SWT,
bÎ)ur(#r‘‰ãès?spyJ÷èÏR«!$#Ÿw!$ydqÝÁøtéB3žcÎ)©!$#Ö‘qàÿtós9ÒO‹Ïm§‘
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS. An Nahl: 18).
Bahwa Allah memberikan rezeki yang tidak ternilai dan tidak dapat terhitung jumlahnya.
3.
øŒÎ)uršc©Œr's?öNä3š/u‘ûÈõs9óOè?öx6x©öNä3¯Ry‰ƒÎ—V{(ûÈõs9ur÷LänöxÿŸ2¨bÎ)’Î1#x‹tãÓ‰ƒÏ‰t±s9
''Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'.'' (QS. Ibrahim: 7).
Bahwa Allah akan menambah nikmat suatu kaum jika kaum itu mau bersyukur, menjauhkan dari sifat ingkar dan menjauhkan dari adzab Allah.
4. Allah berfirman,
`tBurts3x©$yJ¯RÎ*sùãä3ô±o„¾ÏmÅ¡øÿuZÏ9(`tBurtxÿx.¨bÎ*sù’În1u‘@ÓÍ_xî×LqÌx.ÇÍÉÈ
''Dan siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya lagi Mahamulia.'' (QS An Naml: 40).
Bahwaorang yang bersyukur adalah untuk dirinya sendiri, bukan untuk orang lain.
5. Dengan syukur, ia akan lapang dada, rela dan puas atas nikmat Allah yang diperolehnya dengan tetap meningkatkan usaha guna mendapat nikmat yang lebih baik.
6. Mensyukuri apa yang ada pada diri kita, niscahya Allah akan menambahkan kenikmatan kepada kita
Lebih dari setengah rasa susah dan rasa menderita yang dialami kebanyakan orang bersumber dari melihat kenikmatan orang lain.
Seperti contoh, kita melihat teman kita mengendarai sebuah mobil yang bagus. lantas kita mengatakan kepada diri kita sendiri, teman ku ini bisa mengendarai mobil yang bagus, sedangkan aku hanya sanggup naik angkot.
Padahal Rasulullah SAW bersabda: “Lihatlah orang yang dibawah kalian dan janganlah kalian melihat orang diatas kalian. karena sesungguh nya itu lebih pantas ,agar kalian tidak memandang rendah atas nikmat Allah yang diberikan kepada kalian.” (HR Bukhari)
Maksudnya kita diharuskan untuk mensyukuri apapun yang telah Allah berikan kepada kita, dan dilarangnya membandingkan atau iri dengan nikmat orang lain.
7. Firman Allah SWT,
þ’ÎTrãä.øŒ$$sùöNä.öä.øŒr&(#rãà6ô©$#ur’Í<ŸwurÈbrãàÿõ3s?
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku."(QS. Al Baqarah: 152)
Dalam ayat ini menunjukkan perintah Allah untuk bersyukur dan larangannya untuk kufur.
8.
$yg•ƒr'¯»tƒšúïÏ%©!$#(#qãZtB#uä(#qè=à2`ÏBÏM»t6ÍhŠsÛ$tBöNä3»oYø%y—u‘(#rãä3ô©$#ur¬!bÎ)óOçFZà2
çn$ƒÎ)šcr߉ç7÷ès?ÇÊÐËÈ
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah."(QS. Al Baqarah: 172).
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa manusia harus menikmati rezeki yang diberikan oleh Allah kemudian mensyukurinya.
V. KESIMPULAN
Bahwa syukur adalah kebahagiaanhatiatasnikmat yang diperoleh, dibarengidenganpengarahanseluruhanggotatubuhsupayataatkepada Sang Pemberinikmatdanpengakuanatau bersyukur atassegalanikmat yang di anugerahkanoleh Allah SWT denganrendahhati.
Didalam ayat – ayat al Qur’an dan Hadis tentang dasar – dasar yang memberikan penjelasan yang sangat detail tentang keutamaan dan pentingnya bersyukur.
Dan beberapa kajian yang dibahas dalam syukur adalah masalah pembagian sukur atau macam – macam syukur, sudah dijelaskan bahwa syukur terbagi menjadi tiga yaitu: syukur Lisan yaitu syukur yang diaplikasikan langsung dengan lisan. Sedangkan syukur perbuatan adalah syukur yang dilakukan dengan menggunakan aanggota badan yang zahir. Dan yang terakhir dalah syukur hati yaitu meyakini dan mengakui bahwa hanya Allah SWT yang berkuasa memberikan nikmat dan tidak ada yang lain selainNya. Setiap nikmat yang kita peroleh hendaklah diyakini bahwa nikmat itu hanya datang dari Allah SWT.
Dan diantara hikmah syukur adalah bahwa setiap akan selalu mendapatkan penambahan rezeki baik secara langsung maupun tidak langssung dan mendapatkan kemulyaan dihadapan Allah SWT.
Oleh karena itu, mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah adalah hal yang penting dan harus diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.
5. CARA MENUMBUHKAN RASA SYUKUR DALAM HATI
a. Merenungkan nikmat-nikmat yang sudah Allah berikan kepada kita. Nikmat itu sangat banyak, bahkan tidak akan terhitung.
b. Berprasangka baiklah kepada Allah. Banyak nikmat yang tidak terlihat bagi kita. Kita sering menganggap bahwa nikmat itu harus dalam bentuk materi, padahal lebih luas dari itu. Seringkali kita menganggap bahwa nikmat itu adalah sebuah pemberian, padahal bisa saja Allah sudah menghindarkan kita dari suatu musibah yang asalnya akan menimpa kita. Mungkin tidak ada yang bertambah pada diri kita, tetapi terhindar dari musibah bukankan sebuah nikmat yang besar.
c. Setelah kita mengetahui bahwa nikmat Allah begitu banyaknya, maka langkah selanjutnya ialah memasukan pengetahuan ini ke dalam hati. Agar melekat dengan diri kita sehingga rasa syukur kita akan bertambah. Caranya ialah terus menerus mengingat nikmat dalam berbagai kesempatan. Semakin sering kita mengingat nikmat, akan semakin tertancap dalam hati, maka rasa syukur pun akan meningkat.
d. Merasa cukup atas apa saja yang telah Allah berikan kepada kita.
e. Apabila telah di berikan nikmat oleh Allah maka kita harus melihat saudara-saudara kita yang di ada di bawah kita (kurang mampu) dengan begitu maka kita akan selalu ingat bahwa masih banyak orang yang jauh lebih susah daripada kita.
VI. PENUTUP
Dengan membaca makalah ini, disarankan agar pembaca dapat mengambil manfaat tentang pentingnya mensyukuri nikmat Allah SWT dan diharapkan dapat dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari. Kritik dan saran kami butuhkan demi perbaikan makalah untuk selanjutnya, semoga bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul QodirIsa, Syaikh, HakekatTasawuf, Jakarta: Qisthi Press, 2010
Amir An Najar, DR, Ilmu jiwa dalam Tasawwuf, Jakarta: Pustaka Azzam, 2001
Darul Ta’zim, Johor, Ahwal dan Maqamat dalam ilmu Tasawuf, Malaysia : Univercity Technology Malaysia, 2004
0 komentar:
Posting Komentar