Senin, 18 November 2013

Berita Bandengan



Penghasilan Sektor Usaha Bandengan Meningkat

Foto.

W
isata pantai Bandengan memiliki sektor wirausaha yang menjanjikan bagi peningkatan ekonomi keluarga. Itu dibuktikan dengan adanya beberapa pedagang kaki lima (PKL), jasa sewa dan jasa penyeberangan yang berada disekitar pantai.
Dengan adanya kawasan tersebut, mereka percaya akan berpengaruh terhadap penjualan barang yang ditawarkan. Walaupun penghasilan masih dipengaruhi oleh jumlah pengunjung yang datang. Ungkap Syarif di warung dagangannya, Sabtu (09/11).
Terkait pengaruh jumlah pengunjung terhadap penghasilan pedagang dikawasan tersebut. Kainah menjelaskan, selama dia  berjualan mulai  jam 07.00-18.00 WIB di pantai Bandengan, hasil yang diperoleh untuk hari-hari biasa  kurang lebih Rp. 50.000, sudah mencukupi kehidupan keluarga. “Apalagi jika hari libur, hasil yang saya dapatkan bisa mencapai Rp. 100.000,” papar Kainah.  .” Ujarnya.
 Sejarah panjang dirasakan Kainah, karena awalnya dia hanya seorang pedagang, yang masa mudanya sering mengelana dari satu daerah ke daerah lain. “Saya pernah berdagang di Surabaya, Semarang, Kudus dan akhirnya saya putuskan untuk menetap di Jepara,” tegasnya.
Selain berjualan, Kainah juga memiliki pekerjaan membersihkan sampah yang berada disekitar pantai Bandengan. Profesi ini dia lakukan, agar dapat memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari. “Jika saya hanya berjualan, penghasilan belum pasti meningkat. Tetapi pekerjaan  ini, akan membantu sebagai tambahan pemasukan,” ungkap Kainah.
Peningkatan penghasilan yang diperoleh wirausaha, juga dirasakan oleh Syarif Abdullah. Seorang pedagang mulai tahun 1997 yang  mulanya berjualan mie ayam. Tapi ada kemajuan. “Pada tahun 2004, jumlah dan jenis barang dagangan saya sudah semakin berkembang,” ujar  Syarif di tempat penjualan accessories miliknya.
Syarif menjelaskan, selama dia berjualan di kawasan wisata Bandengan. Banyak kemajuan ekonomi yang dirasakan. Pada awalnya dia hanya berjualan mie ayam, tapi sekarang sudah ada peningkatan. Dengan membuka beberapa warung, seperti warung mie ayam, bakso, nasi  pecel, nasi goreng,  makanan ringan, miuman dan aksesoris mainan. “Karena penghasilan meningkat, saya sekarang bisa membuka beberapa warung dagang,” jelanya.
Dengan peningkatan ekonomi tersebut, Syarif merasa bahagia dapat mencukupi kebutuhan keluarga yang semakin meningkat. “Saya sangat bahagia, karena dapat menghidupi kelurga, yang terdiri dari tiga istri dan lima anak,” papar Syarif di warung dagangannya.
Jasa sewa lebih menguntungkan
“Jasa sewa lebih menguntungkan hasilnya, dari pada berdagang,” ungkap Agus Widodo. Dia menganggap, menyewakan barang sangat signifikan dalam meningkatkan penghasilan. Karena lebih cepat mendapatkan laba dari pada harus membuka warung dagang kecil-kecilan. Apalagi dia memiliki beberapa hal yang dapat disewakan, seperti pelampung, perahu karet dan banana boat.
“Keuntungan dari hasil barang-barang yang saya sewakan untuk hari Sabtu dan Minggu mencapai Rp. 4.000.000, ini kotornya” ujar Agus. Dari jumlah tersebut, masih dia gunakan untuk pembayaran upah karyawan, perawatan barang dan pembelian bahan bakar. Dan akhirnya tersisa kurang lebih Rp. 2.500.000, sebagai laba bersih. “Semenjak 2009 menjalani usaha ini, saya merasakan adanya peningkatan penghasilan secara drastis sampai tahun 2012,” tegasnya. Akan tetapi cenderung stabil pada tahun 2013, karena adanya penjual jasa yang lain.
Dari keuntungan yang didapatkan Agus mengungkapkan, ada permasalahan penting yang dihadapi, seperti mesin banana boat yang rusak. Harus diservis jauh dari luar Jepara yaitu ke Jakarta, karena di Jepara tidak ada.
Terkait keuntungan jasa sewa yang signifikan. Slamet Riyanto menuturkan, selain keuntungannya besar, kerugiannya sangat kecil dibanding dengan usaha yang lain. Selama berada di area wisata tersebut, dia mengalami beberapa peningkatan dengan penghasilannya. Walaupun dia baru satu tahun berada dikawasan Wisata Bandengan tersebut.
Berbeda dengan Haryono, seorang yang memberikan jasa penyeberangan dari pantai Bandengan menuju pulau Panjang. Dia menuturkan, usahanya juga menjanjikan dalam peningkatan ekonomi. “Penyeberangan hanya saya kasih tarif Rp. 10.000 untuk perorangan, ini murah sekali bagi saya,” ujarnya.
Di sini Haryono bekerja sebagai Nahkoda kapal wisata yang membawa penumpang menuju pulau Panjang. Dia tergabung dalam sebuah organisasi Paguyuban Objek Wisata Bahari. Sebuah organisasi yang mengelola jasa penyeberangan agar terlihat rapi dalam pelayanannya terhadap pengunjung.
“Semoga adanya pembangunan segera oleh pengelola, dengan memperbaiki fasilitas-fasilitas yang ada,” ungkap Haryono. Haryono yakin jika kawasan pantai  terlihat indah dan bersih. Maka akan menarik minat pengunjung atau wisatawan dan nantinya akan berpengaruh terhadap peningkatan penghasilan  bagi wirausaha yang berada disekitar Bandengan.

                                                                                                                        [Imam Muslim]

0 komentar:

Posting Komentar

Menurutmu Bagaimana Blog Ini?

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.